Minggu, 18 November 2012

Untuk Nurul Tirsa Sari


ingatkah kamu, dik, tentang bagaimana awal pertama kita bertemu? cara yang singkat dan biasa saja untuk perjalanan yang lebih panjang. sore itu, di depan ruang Q.107, kita yang sama-sama punya gengsi yang lebih tinggi dari kepala kita sendiri, akhirnya memutuskan untuk berkenalan. aku yang tanpa sengaja masih menjunjung gengsi sebagai 'kakak kelas' dan kamu yang melakukan hal yang serupa lantaran belum menerima kenyataan bahwa saat itu kamu adalah 'junior'. sore itu kamu angkuh sekali, dik, dengan singkat kau memperkenalkan diri. 'UCU' begitulah kau menyebut dirimu. nama yang unik dan seketika masuk dalam memori jangka panjangku.
hari-hari terus berjalan. perkenalan denganmu menjadi semakin jauh. banyak hal yang kita bagi, banyak hal yang kutemukan darimu. sore itu, di depan ruang itu, ketika pertama kali aku lihat matamu, aku tahu ada sesuatu di balik hitam pekat matamu. lalu setiap hari, setiap pagi dan sore selepas kuliah, atau bahkan di sela-sela jam kuliah, selalu kusempatkan diri untuk sekadar menanyakan kabarmu, untuk sekadar tahu kuliah apa kau hari itu.
tanpa kamu sadari, kamu memberi warna dalam hidupku. aku yang terlalu terbiasa menjadi 'adik' bagi banyak orang, lalu tetiba saja memiliki 'adik'. kamu ingat tidak, sampai-sampai banyak yang mengira kamu benar-benar adik kandungku. aku pun merasa (entah dari mana) ternyata kita memang mirip ya :)
kini memang kita tak bisa dengan begitu mudah bertemu, atau sekadar saling sapa dan menanyakan 'sudah makan atau belum?', 'kuliah apa kamu hari ini?', tapi percayalah, aku tidak pernah menutup 'pintu' dan kamu bisa datang kapan pun kamu butuh. karena selamanya kamu adik imutku tersayang. love Nurul Tirsa Sari.

*sebenarnya masih banyak dari ini, tapi biar kati kita saja yang tahu ^^,

Tidak ada komentar: